Indonesia Berpotensi Jadi Kiblat Kecantikan Karena Kekhasannya ANTARA
Ketika kita memiliki keunikan kita, itu bisa sangat terlihat.
JAKARTA (ANTARA) - Perhimpunan Ahli Rias Wajah Semi Permanen Indonesia (Pertaspi) meyakini Indonesia berpotensi menjadi Mekkah kecantikan dunia, mengikuti jejak negara-negara Asia lainnya seperti Korea Selatan, Korea Selatan dan Jepang, karena memiliki spesialisasi mereka sendiri.“Saya kira bisa. Karena tingkat seni di Indonesia sangat tinggi, baik dalam seni maupun penampilan. Jadi sangat jelas kalau di luar negeri, dari jauh tahu itu orang Indonesia karena gayanya yang unik,” Pertaspi kata ketua Anggie Rassly pada konferensi pers di Jakarta, Kamis.
Karena keunikannya, Anggie mengatakan masyarakat Indonesia tidak perlu khawatir untuk membuat fitur sendiri seperti yang dilakukan negara lain. Korea Selatan, misalnya, berhasil menjadi pusat destinasi kecantikan karena semua orang menciptakannya secara massal.
Karena keunikannya, Indonesia berpotensi menjadi kiblat kecantikan
Di sana, sebuah negara berkumpul untuk melakukannya. “Ketika kita memiliki keunikan, itu bisa sangat terlihat karena budaya kita sangat kaya,” kata Angie.
“Kalau kita pergi ke konferensi di luar negeri, kita selalu melihat yang disebut master (kecantikan). Ternyata kita tidak kalah dari mereka secara artistik, teknis, untuk tampil di event nasional dan internasional”, tambahnya.
Selain itu, Anggie juga mengamati bahwa tidak banyak perbedaan antara penampilan selebriti Indonesia dengan orang biasa. Namun di negara lain, menurutnya, selebriti sangat berbeda dengan orang biasa.
"Di luar negeri, ada perbedaan besar antara seniman dan orang biasa. Di Indonesia, khususnya di Jakarta, sangat lemah. Maksudnya sama dengan penambang," tambah Angie.
Indonesia berpeluang menjadi kiblat kecantikan karena keunikannya, industri kecantikan Indonesia siap mengikuti AFTA.
Untuk mengembangkan potensi yang menjanjikan ini, Indonesia harus belajar dari negara-negara yang sering menjadi kiblat kecantikan, di mana mereka selalu mendapat dukungan penuh dari negara dan asosiasi, kata Angie.
“Jadi bisa dibayangkan kalau kita punya banyak platform untuk mempromosikan pemain di industri kecantikan, kita pasti bisa bersaing secara internasional,” ujarnya.
Senada dengan Angie, Dewan Etik Pertaspi I Putu Suprapta mengatakan hal yang sama. Menurut dia, misi Pertasp adalah memastikan pertumbuhan industri kecantikan, dalam hal ini makeup semi permanen, tidak hanya melayani pelanggan domestik tetapi juga mancanegara.
“Selain itu perlu kerjasama dengan organisasi sejenis di luar negeri, agar nanti bisa saling bertukar pikiran. Hari ini tidak ada jarak kan?” kata Putu. .
“Setelah itu kita siapkan normalisasinya, bagaimana dan dengan alat apa. Saya yakin visi kita akan datang,” pungkasnya.
Karena keunikannya, Indonesia berpotensi menjadi kiblat kecantikan
Indonesia memiliki potensi untuk berkolaborasi ANTARA Raena dan Cosmax karena keunikannya dan memperluas jaringan bisnis di pasar kosmetik untuk menjadi kiblat kecantikan.
Karena keunikannya, Indonesia berpotensi menjadi kiblat kecantikan. ANTARA Sociolla mempromosikan pengurangan limbah di industri kecantikan
Jurnalis: Suci Nurhaliza Penerbit: SuryantoHAK CIPTA © ANTARA 2022